PENUTUPAN DIKLATPIM IV ANGKATAN 132 KAB. KEDIRI
JUMAT, 7 JULI 2017
Awal bulan Maret, itu
artinya 4 bulan yang lalu, saat di panggil diklatpim, saya berpikir bahwa untuk
beberapa bulan ke depan saya harus beberapa menyeberangi kali Brantas dengan jasa penambangan dari Jongbiru ke
Mrican arah SKB Grogol dengan tarif Rp 2000 sekali seberang (tarif naik menjadi Rp 2500
saat lebaran). Itu dimaksudkan untuk memperpendek jarak tempuh perjalanan. Untuk
beberapa hari saya memang melakukannya, sampai akhirnya demi keselamatan diri seorang temanku menyarankan
untuk mengambil jalan darat. Banyak jalan menuju SKB. Banyak jalan menuju roma,
katanya. Dan benar adanya, tanpa menunggu lama saya benar-benar ketemu Pak Roma di kamar A2. Saya senang dan berbangga dapat
berkenalan dengan Pak Roma yang hebat.
Jujur kukatakan, di
awal-awal diklatpim saya merasa kecil berada di antara Bapak/Ibu peserta. Sama
kecilnya dengan Kakak Pur, Pak Nur Salam dan Mbak Diyan.
Kami berempat memang masuk golongan makhluk kecil, mungil .... tapi manis. Dan alhamdulillah bebarengan dengan itu saya pun merasa terlindungi berada di tengah-tengah para
pembesar macam Mas Andri, Pak Eko dan Bu Astutik.
Kalian adalah pembesar yang tahu kepentingan orang banyak. Terima kasih untuk
itu.
Di awal-awal diklatpim kami
banyak berinteraksi dengan Bapak Paso dan Profesor Kuncoro, dilanjut Pak Ismail
dan Pak Chusaini. Suatu ketika berkesempatan pulang ke rumah, saya ditanya oleh
istri bagaimana materi diklatnya dan siapa widya iswara (WI) nya. Saya jawab ," Materinya lumayan,
dan WI nya adalah wong ganteng". Istri saya melongo, lantas berujar “Sejak kapan
seorang pria boleh memuji ketampanan pria lain?!”. Saya tanggap, segera kuganti
nama di kontak person HP yang semula wong ganteng menjadi ....wong gak ganteng.
Maaf, ini semata demi kenyamanan hati istri semata.
Di kesempatan lain, saat
pulang, saya ditanya hal yang sama oleh istri. Saya jawab," Materi diklatnya
enak, menyenangkan & luar biasa". Nama WI nya ? Saya jawab “Widya siwaranya wong ayu Bu
Esti”. Istri saya kembali melongo seperti tempo hari, bahkan lebih lebar. Lantas
berujar “Sejak kapan seorang suami boleh memuji-muji kecantikan perempuan lain
di depan istrerinya?”. Saya tanggap, segera kuganti nama di kontak person HP
yang semula wong ayu menjadi ....beautiful woman. Gak masalah, toh istri saya
tidak bisa bahasa inggris. Maaf ini semata-mata demi kenyamanan hati isteri semata.
Jadi yang semula wong ganteng, diganti wong gak ganteng, dan wong ayu diganti
beautiful woman. Saya rasa cukup adil.
Bicara tentang sesi acara
diklatpim, maka sesi favorit kita adalah makan pagi, makan siang dan makan sore. Ruang
makan bagi kami adalah ajang sosialisasi, saling kenal lebih
dalam antar peserta. Bagi Mas Endra Purnama,
tempat ini jadi ajang menghafal nama peserta. Konon mas Endra punya masalah
dalam hal mengingat nama. Saya yang dalam waktu 3 hari sudah hafal semua nama
peserta, jadi guru yang baik baginya. Saya berbisik mendiskripsikan setiap peserta yang ada di sekitar meja makan kami. Itu, yang pintar berwajah manis namanya Bu Riva, yang cerdas dan hidungnya mirip Nikita
Mirzani itu Bu Ita, yang anggun itu Bu Sulastri dan Bu Tatik, yang berbunga-bunga itu Bu Sulismi, yang suka kampanye gerakan makan daging
dan mimik susu itu Bu dokter Catur, yang berpenampilan
gaul itu mas Henry dan Bu Elis, srikandi nan perkasa adalah Bu Ismaning “Yayuk” ayu, yang mirip putri Aiko adalah Ibu Masriah, yang imut-imut itu mas Devi dan Pak Kuncoro dll. Dengan cara seperti itu mas Endra jadi hafal
40 nama peserta diklatpim 4, selanjutnya terserah dia.
Salah satu hobi saya di meja
makan adalah mengambilkan segelas air putih untuk Ibu/Bapak yang duduk di
samping saya. Dekat dengan Bu Nurhayati saya
ambilkan segelas air putih, begitu pula kalau duduk dekat dekat Bu Dwi, Bu Robingatun dan Bu Tatik. Yang aneh adalah Pak Yoyok, Pak Yitno dan Pak Priyadi suka salah
tingkah kalau saya ambilkan air minum. Bapak, ini hanya sekedar perkara segelas
air putih, air minum, jadi plis jangan dimaknai lain ya, karena saya sudah ada
yang punya. Memang senyum kuberikan kepada semua orang, namun cinta dan
amplopku hanya untuk istriku seorang.
Masih tentang konsumsi, yang
selalu kulirik adalah aksi Bu Um yang suka
ngumpetin tahu atau tempe goreng, dibungkus tisu dan dibawa ke ruang kelas. Begitu
peserta diklat asyik berdiskusi, maka Bu Um mulai asyik menthithili tahu
gorengnya. Jadi kalau Bpk/Ibu pernah merasa kehabisan lauk pauk, sekarang sudah
tahu kemana mengarahkan komplainnya. Ada juga yang kreatif tapi menyenangkan,
manakala tangan Bu Siti, Bu Tri, Bu Robingatun menjejalkan
snack ke kantung tas saya. Anak-anak saya jadi suka menyambut kedatangan saya.
Padahal sebelum-sebelumnya tidak seperti itu.
Sesi favorit lainnya, kita
pasti sepakat, senam pukul 5 pagi di hari Selasa dan Kamis. Goyangan Pak Roma dan Mas Fajar sang ketua yang hobi bertopi warna pink bersama
mbak instruktur senam yang sempat viral di akun whattshapp, masih tersimpan
rapi di galeri HP saya. Maaf, kartu truf kalian berdua ada di tangan saya. Jadi
untuk Bapak berdua mesti berfikir dua kali sebelum memutuskan berkonflik dengan
saya.
Kegiatan non formal yang
disukai peserta adalah karaoke di aula di malam hari. Pak Rosyad sebagai
operatornya berperan besar dalam menyukseskan acara ini. Sebut saja artis dadakan kita
ada Bu Siti, Mas Fajar, Mbak Ita, Mas Endra, Mbk Osin,
Pak Kun, Mas Henry, serta pendatang barunya adalah Pak Soim. Bagi Pak Soim sendiri hal ini adalah lompatan
yang luar biasa. Kalau kamis malam biasanya dia rajin membaca salawat nabi, membaca
shalawat barzanji, membaca manakib dan istighotsah, kini berganti rajin
melafalkan syair lagunya Bunga Cita Lestari dan dangdut koplonya Imam S.
Arifin. Saya hanya bisa berdoa, semoga Allah segera memberi petunjuk agar Pak
Soim segera menemukan kembali jalan yang benar. Ada lagi dampak dari karaoke
ini, ketika saya mengumandangkan adzan di mushalla SKB. Lama-lama suara takbir saya terdengar ada cengkok
dangdutnya !
Yang menantang bagi kami
semua peserta diklatpim adalah implementasi proyek perubahan di breaktrough II
laboratorium kepemimpinan. Dan ndelalahnya, implementasi proper jatuh di bulan
Bulan Ramadhan, bulan penuh rahmat dan pengampunan. Di jam kerja yang pendek
selama bulan puasa, kami harus mengerjakan tugas rutin kantor dan sekaligus
mengerjakan implementasi proper. Luar biasa ! Dan keberadaan Whatsapp cukup
membantu kami untuk menjalin komunikasi dan informasi. Kami memohon maaf kepada
Bapak/Ibu WI dan panitia, jika terkadang guyon kami di grup WA agak berlebihan. Jujur tidak
ada maksud menyinggung siapapun, itu adalah semata cara kami untuk
menghilangkan kepenatan dan kejenuhan di 4 bulan pendidikan pelatihan.
Ada semacam kesepakatan antara saya dengan mbak Ita untuk memanfaat WA sebagai sarana mengobarkan semangat teman-teman mengerjakan proper. Selesai membuat surat undangan sosialisasi, langsung diupload. Selesai membuat draft keputusan kepala dinas di upload, foto pelaksanaan proper di upload, power point diunggah di youtube dll. Ternyata benar, bapak/ibu yang lain menjadi "galau" dan tergugah untuk segera mengerjakan tugas yang sama. Maaf Bpk/Ibu, itulah misi kami yang sebenarnya.
Ada semacam kesepakatan antara saya dengan mbak Ita untuk memanfaat WA sebagai sarana mengobarkan semangat teman-teman mengerjakan proper. Selesai membuat surat undangan sosialisasi, langsung diupload. Selesai membuat draft keputusan kepala dinas di upload, foto pelaksanaan proper di upload, power point diunggah di youtube dll. Ternyata benar, bapak/ibu yang lain menjadi "galau" dan tergugah untuk segera mengerjakan tugas yang sama. Maaf Bpk/Ibu, itulah misi kami yang sebenarnya.
Masalah whatsapp ada yang
begitu ekstrim dalam mengirim WA dan bertelepon ria, saya sebut saja namanya Pak Edi. Pagi-pagi buta kirim whatsapp sekedar tanya
bab III isinya apa saja. Bahkan tempo hari pukul 1 malam nekad telpon saya,
sekedar tanya pertemuan di SKB besok pagi memakai dasi apa tidak. Dan sebaliknya, saya
sebut namanya juga, Pak Ismono. Saya menghitung sudah berapa
kali saya japri kirim WA ke Bapak Ismono, kirim SMS dan telpon. Tapi tak
satupun yang Bapak balas. Pak, sama kirim WA atau SMS itu bukan dalam rangka
minta pulsa Pak, saya kirim WA itu untuk menanyakan pertemuan di SKB besok pagi itu memakai dasi apa tidak, soalnya saat ditanya Pak Edi saya tidak bisa menjawab.
Yang ekstrim lagi, adalah
saat menjelang lebaran, ketika tradisi mudik juga dilakukan oleh Mas Andri, Bu Elis dan Bu Catur. Lazimnya ketika mudik, yang dibawa pulang
kampung itu koper, tapi bapak/ibu malah bawa proper. Yang dijinjing dan di
panggul adalah proper. Jadi begitu dibuka, yang ada bukan baju dan celana, tapi
milestone lengkap dengan keputusan kepala dinas yang kemarin lusa dikupas
tuntas tas tas oleh penguji kelompok 2.
Di tengah-tengah diklatpim
saya pernah dinobatkan sebagai peserta favorit dan disuka banyak teman.
Alasannya macam-macam, ada yang berutang budi karena sering saya ambilkan air
putih, ada yang bilang karena saya jail, benar saya jail...tapi dibumbui dengan
rasa sayang, jadi hasil akhirnya berasa beda dan lebih menggigit. Ada yang
bilang karena saya lucu, dan kebanyakan bilang karena saya imut dan tampang
bintang drama korea. Saya sendiri merasa alasan yang terakhir yang cocok dan
sesuai. Tapi mungkin juga ada yang
karena kasihan, sudah orangnya kecil, rumah jauh Kepung – Grogol 40 km sekali
jalan, dan sempat beberapa hari saya sakit di asrama SKB. Sampai Bu Latifa, Bu Hesti,
Bu Elis dan Bu Tri repot mencarikan obat. Dan Pak
Yitno repot memijit lengan dan pundak saya. Terima kasih untuk semuanya.
Perihal sakit, saya sih mudah-mudah gampang. Begitu dikelonin istri semalaman saja
sudah sembuh. Dan itu yang menjadi alasan Pak Soim untuk tidak menginap di asrama SKB
saat saya sakit. Emang gue lelaki apaan ?!
Saya salut dan berempati
kepada Bpk/Ibu yang selama pelaksanaan implementasi proper mendapat ujian dan
cobaan. Bu Ayu yang ayahnya berpulang, tidak
lama kemudian suaminya mengalami kecelakaan, dan bu Ayu sendiri sedang mengalami
gangguan usus. Ibu benar-benar luar biasa. Bu Lilik yang
bermasalah dengan kakinya, Pak Soim bermasalah dengan
lambung dan organ pencernaannya, Bu Elis yang sedang sakit giginya, Pak Budi
yang sakit "rahasia". Kalian orang-orang hebat, yang di tengah-tengah gangguan
kesehatan, masih mampu mengangkat koper.
Kami mengucapkan selamat
khususnya kepada 10 peserta yang terpilih sebagai the best ten, umumnya kepada
seluruh peserta diklatpim tingkat 4 angkatan 132 yang telah dinyatakan lulus.
Ini adalah keberhasilan bersama. Dan
sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Bapak Sri Bimo Ariotedjo, bahwa
keberhasilan individu harus berdampak kepada sosial masyarakat di
sekelilingnya. Keberhasilan individu harus diikuti dengan nilai kemanfaatan
pada sesama.
Khairunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya.
Keberhasilan peserta
diklatpim 4 adalah manakala mampu memberi manfaat bagi peningkatan pelayanan di
dinasnya, mampu membawa perubahan ke arah perbaikan sebagaimana amanat implementasi
proyek perubahan di tahapan jangka menengah dan jangka panjang.
Setidak-tidaknya mampu menjadi contoh bagi yang lainnya untuk terus dan terus
melakukan inovasi demi efisiensi dan efektivitas kerja.
Efisiensi dan efektifitas
kerja dapat ditingkatkan manakala ada sebuah tim yang saling kerja sama, saling
tolong dalam perkara kebaikan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi.
Terakhir, saya mengucapkan
terima kasih kepada :
-
Bapak/Ibu Widya Iswara (Prof Kuncoro, Bpk
Ismail, Bpk Chusaini) dari Bandiklat Prov Jatim yang telah mendampingi kami
untuk lebih mendalami makna pilar-pilar kebangsaan, mengenali potensi diri,
bersama-sama membangun tim yang efektif, serta melakukan koordinasi dan
kolaborasi yang berujung pada merancang proyek perubahan. Kami berdoa semoga
ilmu yang telah Bpk/Ibu tularkan kepada kami merupakan ilmu yang barakah dan
manfaat, yang pahalanya akan terus mengalir bagi Bpk/Ibu sepanjang masa.
-
Terima kasih kepada bapak/ibu pejabat dan
staf di Badan Kepegawaian Daerah Kab. Kediri antara lain Bapak Santoso, Pak
Agus, Pak J, Mas Yudha dan Mas Puji. Terima kasih atas fasilitasinya selama
ini. Kami merasa terpuaskan berada di ruang kelas dan asrama SKP. Mohon maaf
jika ada perilaku kami yang kurang berkenan.
Selanjutnya
marilah kita senantiasa berdoa kepada Allah agar kita senantiasa dalam
lindungan dan anugerah petunjuk-Nya. Amin.
Empat
bulan yang menguras energi dan fikiran, telah usai sudah.
Keberhasilan
yang telah dicapai, tiada guna kalau berhenti hanya sampai di sini.
Empat
bulan yang menguras energi dan fikiran, akan sia-sia belaka.
Manakala
hari ini tidak lebih dari hari kemarin, dan hari esok tidak lebih dari hari
ini.
Empat
bulan kita lalui bersama-sama, dan di sini kita telah menjadi keluarga baru.
Empat
bulan kita bersama-sama dalam suasana suka dan duka, dan semoga bersama-sama
pula kita di akhirat kelak, disurganya Allah sebagaimana janjinya bagi umatnya
yang beriman dan beramal shalih.
Jika
ada kesalahan mohon maaf.
By : Arbai Kediri (Pidato versi lengkap)
3 komentar:
terima kasih.
atas bantuannya selama diklat.
Sama2 mas Def .... saling bantu...biar kompak...
Top 15 Casinos with Slots Near Me in Colorado
Looking for Casinos Near Me in 구리 출장안마 Colorado? Find the best Casinos with Slots 당진 출장안마 Near Me in 2021. MapYO is the best trusted source 양주 출장샵 for legal US gambling information & 안동 출장샵 helps 경상남도 출장샵
Posting Komentar